TRY YOUR HAPPY DAY

Kamis, 23 Desember 2010

peninggalan kerinci


Bumi Kerinci Simpan Benda Purbakala




Kabupaten Kerinci, yang merupakan kabupaten paling barat Provinsi Jambi, tidak hanya memiliki keindahan yang tiada duanya, namun juga memiliki kebudayaan dan peradaban yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. Hal tersebut terbukti, dengan banyaknya peninggalan-peninggalan bersejarah, yang tersebar di semua wilayah Kabupaten Kerinci. Seperti benda purbakala yang baru-baru ini ditemukan di Desa Siulak tenang, tepatnya di SMA 2 Gunung Kerinci. Siswa yang tengah asyik mengikuti kerja bakti, untuk membersihkan lingkungan sekolah, tiba-tiba terkejut karena cangkul mereka mengenai sesuatu benda yang cukup keras. Setelah diangkat, ternyata benda tersebut adalah pecahan guci dan mangkuk yang terbuat dari tembikar (tanah liat). Benda-benda bersejarah tersebut awalnya ditemukan pada kedalaman satu meter. Namun karena merasa penasaran, akhirnya siswa meneruskan penggalian, dan hasilnya pada kedalaman 1,5 meter, kembali ditemukan tumpukan pecahan guci dari gerabah. Hal tersebut sontak membuat siswa lainnya berdatangan, karena ingin menyaksikan temuan langka tersebut. Pihak sekolah yang tidak ingin ke colongan, langsung melaporkannya kepada Pemkab Kerinci, agar bisa melakukan penelitian terkait temuan tersebut. “Saat itu siswa yang bertugas membersihkan got di depan sekolahnya menggali dengan cangkul. Pada saat galian mencapai satu meter, didapati tumpukan pecahan keramik dan gerabah, siswa kemudian menggali sampai kedalaman 1,5 meter guna mengangkatnya,”ujarnya Madar, guru di sekolah tersebut. Begitu menerima informasi, Pemkab Kerinci melalui Disbudpora, langsung menujui lokasi untuk melihat hasil temuan tersebut, yang berada persis di dalam got sekolah. Sesampainya disana ternyata sekitar satu karung benda purbakala tersebut sudah diangkat oleh siswa. “Ya, saat ini benda-benda tersebut sedang diteliti. Sedangkan untuk lokasi penemuan benda tersebut sudah diamankan. Pihak sekolah untuk sementara dilarang mengganggu tempat tersebut ,”ujar Kadisbudparpora, Arlis Harun, saat dikonfirmasi Tribun, Kamis (9/12) kemarin. Menurut Arlis Harun, temuan tersebut sudah dilaporkan ke BP3 dan Museum Jambi, agar bisa segera turun dan ikut melakukan penelitian, untuk mengetahui secara persis umur benda-benda tersebut.”Hingga saat ini belum bisa ditebak berapa umur keramik-keramik tersebut,”katanya. Selain itu lanjutnya, petugas Disbudparpora, yakni Budayawan Iskandar Zakaria, yang juga merupakan penjaga benda cagar budaya di Kabupaten Kerinci, sudah diminta melakukan penelitian di lokasi. “Besok (Jum’at) Pak Iskandar akan datang langsung ke lokasi, untuk melakukan penelitian lebih lanjut,”jelasnya. Budayawan Kerinci, yang juga merupakan sesepuh desa di Kecamatan Gunung Kerinci, Amrisuarta, saat diminta komentarnya terkait penemuan tersebut, mengatakan bahwa di lokasi penemuan benda-benda bersejarah tersebut, diduga kuat merupakan pusat peradaban Kerinci Kuno yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. “Dari lokasi sekolah tersebut memang merupakan lokasi peradaban kuno. Dari lokasi itu, hingga ke kawasan perbukitan sungai Betung, sudah sering ditemukan benda-benda bersejarah di seperti guci, mangkuk, piring, dan berbagai peralatan kuno lainnya,”ungkapnya. Diharapkan kedepan lanjutnya, instansi terkait, yakni Disbudparpora dan BP3 serta museum Jambi agar menindak lanjuti temuan penting tersebut, untuk mengetahui asal-usul masyarakat kerinci melalui kesenian dan kebudayaan. “Kita tidak menginginkan warisan bersejarah tersebut rusak begitu saja. Padahal peninggalan-peninggalan kuno tersebut, mampu memberikan gambaran bagaimana kehidupan nenek moyang kita dimasa lalu,”tegasnya. Sementara itu, Iskandar Zakaria, saat dikonfirmasi beberapa waktu yang lalu, juga mengatakan Kabupaten kerinci memiliki beragam peninggalan prasejaran, baik berupa bekas pertanian, ataupun peralatan-perlatan rumah tangga. “Saya sendiri sudah beberapa kali melakukan penggalian. Dari pengalaman tersebut, saya mengetahui ada ribuan peninggalan bersejarah yang masih terpendam didalam bumi sakti alam kerinci. Namun sayang, hingga saat ini pemerintah belum bisa menyiapkan museum di kabupaten Kerinci,”sebutnya. Bahkan, ia mengaku beberapa kali telah menawarkan rumahnya menjadi museum, dengan koleksi keramik peninggalan dinasti-dinasti di Cina, yang bernilai miliaran rupiah tersebut, namun ternyata juga tidak mendapat perhatian pemerintah. “Kalau pemerintah mau, saya rela rumah beserta koleksi peninggalan bersejarah yang saya miliki menjadi museum,”pungkas Iskandar Zakaria, yang juda merupakan penulis Al-Quran Terpanjang di dunia tersebut, sehinggal namanya masuk daftar dalam MURI. (edijanuar)

Tidak ada komentar: